Senin, 23 November 2015

MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

A.       Pengertian Model Pembelajaran Jigsaw
Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s, (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, and SNAPP, 1978). Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya. Sehingga baik kemampuan secara kognitif maupun social siswa sangat diperlukan. Model pembelajaran Jigsaw ini diladasi oleh teori belajar humanistic, karena teori belajar humanistic menjelaskan bahwa pada hakekatnya setiap manusia adalah unik, memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan menentukan perilakunya.
Teknik mengajar Jigsaw sebagain metode pembelajaran kooperatif bisa digunakan dalam pengakaran membaca, menulis, mendengarkan ataupun berbicara. Teknik ini menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara sehingga dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperi ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan social, matematika, agama, dan bahasa. Teknik ini cocok untuk semua kelas/ tingkatan.
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang dengan memperhatikan keheterogenan, bekerjasama positif dan setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain.
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok ahli dan kelompok asal. Kelompok asal adalah kelompok awal siswa terdiri dari berapa anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan latar belakang. Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok lain (kelompok asal) yang ditugaskan untuk mendalami topik tertentu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.
Disini, peran guru adalah memfasilitasi dan memotivasi para anggota kelompok ahli agar mudah untuk memahami materi yang diberikan.
Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdependence setiap siswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan. Artinya para siswa harus memiliki tanggunga jawab dan kerja sama yang positif dan saling ketergantungan untuk mendapatkan informasi dan memecahkan masalah yang diberikan.
B.        Langkah-langkah Model Pembelajaran Jigsaw
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan Model Pembelajaran tipe Jigsaw adalah sebagai berikut:
1.      Membentuk kelompok heterogen yang beranggotakan 4 – 6 orang
2.      Tiap orang dalam kelompok diberi sub topik yang berbeda.
3.      Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam kelompok ahli.
4.      Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan mengintegrasikan semua sub topik yang telah dibagikan sesuai dengan banyaknya kelompok.
5.      Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan dan saling membantu untuk menguasai topik tersebut.
6.      Setelah memahami materi, kelompok ahli menyebar dan kembali ke kelompok masing-masing, kemudian menjelaskan materi kepada rekan kelompoknya.
7.      Tiap kelompok memperesentasikan hasil diskusi.
8.      Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran tentang materi yang telah didiskusikan.
9.      Siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang mencakup semua topik.
C.       Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Jigsaw
Bila dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional, model pembelajaran Jigsaw memiliki beberapa kelebihan yaitu:
1.      Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya.
2.      Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat
3.      Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat.




Beberapa hal yang bisa menjadi kelemahan aplikasi model ini di lapangan, menurut Roy Killen, 1996, adalah :
1.      Prinsip utama pembelajaran ini adalah ‘peer teaching’, pembelajran oleh teman sendiri, ini akan menjadi kendala karena perbedaan persepsi dalam memahami konsep yang akan diskusikan bersama siswa lain.
2.      Apabila siswa tidak memiliki rasa percaya diri dalam berdiskusi menyampaikan materi pada teman.
3.      Rekod siswa tentang nilai, kepribadian, perhatian siswa harus sudah dimiliki oleh guru dan biasanya butuh waktu yang sangat lama untuk mengenali tipe-tipe siswa dalam kelas tersebut.
4.      Butuh waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.
5.      Aplikasi metode ini pada kelas yang lebih besar (lebih dari 40 siswa) sangatlah sulit.
Dalam penerapannya sering dijumpai beberapa permasalahan, yaitu :
a.      Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi.
b.     Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berpikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli.
c.      Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan.
d.     Pembagian kelompok yang tidak heterogen, dimungkinkan kelompok yang anggotanya lemah semua.
e.      Penugasan anggota kelompok untuk menjadi tim ahli sering tidak sesuai antara kemampuan dengan kompetensi yang harus dipelajari.
f.       Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran.






Diskusi dalam kelompok ini, untuk mengatasi masalah atau kelemahan yang muncul dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.      Pengelompokan dilakukan terlebih dahulu, mengurutkan kemampuan belajar siswa dalam kelas.
2.      Sebelum tim ahli, misalnya ahli materi pertama kembali ke kelompok asal yang akan bertugas sebagai tutor sebaya, perlu dilakukan tes penguasaan materi yang menjadi tugass mereka.


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR BEBERAPA REAKSI LARUTAN HALIDE

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
 BEBERAPA REAKSI LARUTAN HALIDE
Dosen pengampu:Dr. Kartimi, M.Pd.





Nama               : Bahrul ilmi
Nim                : 1413161127
Kelas               : Biologi C
Semester          : 2
                                                Kelompok       :  5
Asprak             :           - Diana yulianti
- Riana rahma wati



PUSAT LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON TAHUN 2014

BEBERAPA REAKSI LARUTAN HALIDE
A. Tujuan
1.      untuk mengetahui menyelidiki beberapa reaksi larutan halide
2.      untuk mengertahui jenis halida dalam suatu larutan

 B. Dasar teori
Halogen berada pada golongan 7(VII atau VIIA pada sistem lama).  Halogen berasal dari kata halos=garam, genes=pembentuk maka dari itu halogen disebut pembentuk garam. Halogen memiliki 7evalensi, sehingga sangat reaktif karena mudah menerima  1e. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida.Rumus kulit dari halogen ini adalah ns2 npdan pada suhu kamar, unsur-unsur halogen  dapat membentuk molekul diatomik.

F2 Cl2(gas) Br2(cair)   I2(Padat)

Adapun tokoh-tokoh yang mengemukakan tentang halogen yaitu, Jons Jacob Barzelius
Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, sehingga unsur-unsurnya tidak dijumpai pada keadaan bebas. Pada umumnya ditemukan dialam dalam bentuk senyawa garam-garamnya. Garam yang terbentuk disebut Halida. Sebenarnya dalam tubuh manusia pun terdapat senyawa-senyawa halogen. Misalnya Ion clorida (Cl) merupakan anion yang terkandung dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air ludah, dan cairan eksresi. Ion Iodida (I) merupakan suatu komponen dalam pembentukan lapisan email gigi.


Akan tetapi  unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Oleh karena itu unsur-unsur nonlogam ini dinamakan HALOGEN, yang berasal dari kata halos=garam genes=pembentuk jadi artinya pembentuk garam.
Unsur nonlogam yang termasuk ke dalam golongan Halogen yaitu Fluor (F2), Klor (Cl2), Brom (Br2), Iodium I2, dan Astatin (At2)

A. UNSUR UNSUR PADA GOLONGAN HALOGEN
Unsur unsur yang termasuk dalam golongan Halogen adalah sebagai berikut :
1.      Fluor (F)
Ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru pada tahun 1886 Maisson berhasil mengisolasinya. Merupakan unsur paling elektronegatif dan paling reaktif.Memiliki konfigurasi elektron  [He]2S22P. Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas, berwarna kuning mudan dan bersifat sangat korosif. Serbuk logam, glass, keramik, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang

2.      Klor (Cl)
Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun 1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti kamalit dan silvit.Klor memiliki konfigurasi elektron  [Ne]3S23P5.Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain.
3.      Brom (Br)
Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826.  Brom memiliki konfigurasi elektron [Ar]4S24P5 merupakan zat cair berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap pada temperatur kamar, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan kerongkongan. Bromin mudah larut dalam air dan CS2 membentuk larutan berwarna merah, bersifat kurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.
4.      Iodium (I)
Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur nonlogam. Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan yang memiliki konfigurasi elektron [Kr]5S25P5.Dapat menguap pada temperatur biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih).
5.      Astatin (As)
Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210) mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang).

B.     HALIDA
Halida adalah senyawa biner, dimana salah satu bagiannya adalah salah satu atomhalogen dan bagian lainnya adalah elemen lainnya atau radikal yang mempunyai tingkatkeelektronegatifan lebih kecil daripada atom halogen, untuk membentuk senyawa fluorida,kloridabromidaiodida, atau astatin. Kebanyakan garam merupakan halida. Semua logam pada elemen grup 1 akan membentuk halida yang berbentuk padatan putih dalam suhu ruangan.
Ion halida adalah atom hidrogen yang mengikat muatan negatif. Anion halida contohnyafluorida (F), klorida (Cl), bromida (Br), iodida (I) dan astatin (At). Semua ion ini terdapat pada garam halida ion.
Senyawa halida seperti KClKBr dan KI dites menggunakan larutan perak nitrat, AgNO3. Senyawa halogen ini akan bereaksi dengan Ag+ dan membentuk endapan, dengan warna yang tergantung dari halogennya:
·         AgF: Tidak ada endapan
·          AgCl: Putih
·         AgBr: Kuning pucat
·         AgI: Hijau

 C. Alat dan Bahan
1.      Alat
a)      tabung reaksi
b)      rak tabung reaksi
c)      lampu
d)     penjepit
e)      corong
f)       gelas kimia
2.      Bahan
a)      NaCl
b)      Kl
c)      KBr



d)     NH4OH
e)      HCL
f)       HNO3
g)      CuSO­4
h)      AgNO3
i)        Pb(NO3)2
j)        Na2S2O
k)      kertas saring
l)        aquades



 D. Prosedur kerja
 E, Hasil Pengamatan
 sebelum percobaan
Laruan percobaan
Hasil
HCl + Pb(NO3)2
Bening, terdapat endapan
KBr + Pb(NO3)2
Putih, keruh, terdapat endapan
Kl + Pb(NO3)2
Kuning, terdapat sedikit endapan
NaCl + Pb(NO3)2
Bening, terdapat sedikit endapan

 Setelah dipanaskan + air
Larutan percobaan
Hasil
HCl + Pb(NO3)2
Warna bening dan masih terdapat endapan
KBr + Pb(NO3)2
Warna bebing tidak ada endapan
Kl + Pb(NO3)2
Bening, keruh, dan endapan menggumpal
NaCl + Pb(NO3)2
Bening, tidak terdapat endapan
            Keterangan
Pada HCl endapan dan larutan pisah dan endapan padat menggumpal sehinga walaupun dikocok-kocok larutan tidak keruh.
 Larutan CuSO4 dengan logam Zn, Fe, Cu
·         logam Zn
-          partikel-partikel Zn meluruh kedalam larutan CuSO4
-          terdapat gumpalan partikel dari logan Zn
-          warna bening kebiruan
-          partikel Zn berubah warna dari silver ke hitam
·         logam Fe